PBB VIII
1.
HALUAN KANAN/ KIRI
· Pasukan dalam keadaan bershaf.
· Fungsi Haluan adalah merubah arah pasukan tanpa merubah keadaan
pasukan.
· Penjuru sebagai patokan/ poros.
· Pasukan maju sambil jalan ditempat secara perlahan-lahan menempuh
arah 900 ke kanan/ kiri lengan tidak dilenggang.
· Haluan kanan penjurunya adalah banjar paling kanan shaf terdepan
Haluan kiri penjurunya adalah banjar paling kiri shaf terdepan.
· Pergerakan pasukan harus lurus seperti daun pintu dengan cara
melirik barisannya (kepala tetap lurus kedepan).
· Penjuru bebas untuk menengok kiri/ kanan, bila pergerakannya sudah
selesai dan barisan sudah lurus, maka dia berteriak LURUS !!
· Perputaran pasukan semakin jauh bila makin menjauhi penjuru.
a.
Diam ke diam
· Aba-aba : HALUAN KANAN/
KIRI = JALAN.
· Bila penjuru telah memberi
isyarat LURUS ! Maka komandan harus memberikan aba-aba HENTI = GERAK, yang
diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah.
· Setelah ditambah satu
langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
b.
Diam ke jalan
· Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
· Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus
memberikan aba-aba MAJU = JALAN, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan
jatuh ditanah, pasukan langsung maju langkah biasa.
c.
Jalan ke jalan
· Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
· Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh
ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan
haluan.
· Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus
memberikan aba-aba MAJU = JALAN, yang
diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan jatuh ditanah, pasukan langsung maju
langkah biasa.
d.
Jalan ke diam
· Aba-aba : HALUAN KANAN/ KIRI = JALAN.
· Aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh
ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya barisan melakukan gerakan
haluan.
· Bila penjuru telah memberi isyarat LURUS ! Maka komandan harus
memberikan aba-aba HENTI = GERAK, yang diucapkan pada waktu kaki kiri/ kanan
jatuh ditanah.
· Setelah ditambah satu langkah kemudian seluruh pasukan berhenti.
2.
MELINTANG KANAN/ KIRI
a.
Pasukan dalam keadaan berbanjar.
b.
Fungsi melintang adalah merubah bentuk pasukan (dari banjar jadi shaf)
tanpa merubah arah pasukan.
c.
Melintang itu dibagi menjadi dua wilayah dunia, wilayah kiri dan wilayah
kanan.
·
Melintang kanan artinya melakukan gerakan PBB di daerah sebelah kanan kita, jadi teknis
gerakannya adalah melakukan hadap kanan terlebih dahulu lalu haluan kiri.
·
Melintang kiri artinya melakukan gerakan PBB di daerah sebelah kiri kita, jadi teknis
gerakannya adalah melakukan hadap kiri diteruskan haluan kanan.
d.
Aba-aba yang dipakai :
·
Diam ke diam : MELINTANG KANAN/ KIRI = JALAN.
·
Diam ke jalan : MELINTANG KANAN/ KIRI MAJU = JALAN.
·
Jalan ke jalan : MELINTANG KANAN/ KIRI MAJU = JALAN.
·
Jalan ke diam : MELINTANG KANAN/ KIRI = JALAN.
e.
Untuk aturan berhenti ataupun maju setelah penjuru memberikan isyarat
lurus sama dengan aturan pada haluan.
Terimakasih atas informasinya sangat
BalasHapusMembantu sekali .