PBB IV
1.
LANGKAH KE DEPAN, KANAN, KIRI, BELAKANG
·
Maksimal 4 langkah.
·
Langkah sesuai yang dimainta oleh komando/pemberi aba-aba.
·
Tangan diam tidak dilenggang/ tidak digerakan.
a. LANGKAH KE DEPAN
1.
Aba-aba :….. LANGKAH KE DEPAN = JALAN.
2.
Bergeser ke depan seperti langkah tegap, dihentakan.
3.
Kaki pertama melangkah adalah kaki kiri.
4.
Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.
b. LANGKAH KE KANAN/ KIRI
1.
Aba-aba :….. LANGKAH KE KANAN/ KIRI = JALAN.
2.
Bergeser ke kanan/ kiri selebar bahu.
3.
Kaki dibuka = ditutup = dibuka= ditutup dan seterusnya.
4.
Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.
c. LANGKAH KE BELAKANG
1.
Aba-aba :….. LANGKAH KE DEPAN = JALAN.
2.
Bergeser ke belakang kaki tidak dicangkul, wajar saja.
3.
Kaki pertama melangkah adalah kaki kiri.
4.
Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.
2.
LANGKAH TEGAP, BIASA, MERDEKA, GANTI
a. LANGKAH TEGAP
· Dari sikap sempurna,
Aba-aba : LANGKAH TEGAP
MAJU = JALAN
Berjalan dengan
menghentakan kaki kiri, telapak kaki lurus dengan tanah, lutut lurus, kaki
tidak boleh diangkat tinggi. Saat kaki sampai ditanah, ayunan tangan sejajar
bahu/ rata-rata air.
Tangan digenggam, diayun ke
depan sebatas bahu atau ± 900 dan kebelakang 300,
diberi tenaga, ibi jari menghadap keatas, punggung tangan menghadap ke samping
luar.
· Dari langkah biasa,
1.
Aba-aba : LANGKAH TEGAP = JALAN.
2.
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah.
3.
Kemudian ditambah satu langkah.
4.
Langkah selanjutnya mulai berjalan tegap .
5.
Aba-aba kembali ke langkah biasa : LANGKAH BIASA = JALAN, diberikan pada
waktu kaki kanan/ kiri jatuh ke tanah,
ditambah satu, kemudian berjalan dengan langkah biasa, langkah pertama
dihentakkan.
Catatan
: Langkah tegap ini dipergunakan untuk pasukan pada waktu hendak menyatakan
rasa hormat terhadap seseorang atau suatu tempat yang wajib dihormati.
b.
LANGKAH BIASA
· Dari diam ke jalan
1.
Aba-aba : MAJU = JALAN
2.
Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan kedepan, lutut lurus,
telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 20 cm, dihentakkan, lenggangan lengan kanan
900 dan lengan kiri 300.
3.
Selanjutnya berjalan biasa tanpa suara, tangan masih digenggam diberi
tenaga. Lenggangan lengan ke depan 450, ke belakang 300,
punggung ibu jari menghadap keatas, punggung lengan ke luar.
4.
Melenggangkan tangan jangan kaku.
· Dari jalan ke jalan
1.
Aba-aba : LANGKAH BIASA = JALAN.
2.
Cara melangkah kaki pertama tumit diletakkan ditanah selanjutnya seluruh
kaki.
3.
Maksudnya pergantian dari langkah tegap/ langkah merdeka ke tangan
biasa, aturan lainnya sama.
c.
LANGKAH MERDEKA
1.
Aba-aba : LANGKAH MERDEKA = JALAN.
2.
Berjalan seperti biasa, tidak diwajibkan langkahnya sama, (tetapi ingat
akan keindahannya), asalkan masih tetap dalam barisan.
3.
Pasukan boleh berbicara/ ngobrol.
d.
LANGKAH PERLAHAN
· Dari sikap sempurna
1.
Aba-aba : LANGKAH PERLAHAN MAJU = JALAN.
2.
Kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak ke tanah
segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan, dan ditahan sebentar
disebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan di depan kaki kiri.
3.
Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
· Dari berjalan
1.
Aba-aba : LANGKAH PERLAHAN = JALAN
Diberikan
pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah kemudian ditambah satu langkah,
gerkan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
2.
Tapak kaki tidak dihentakan ke tanah (agar lebih khidmat).
· Berhenti dari langlah
perlahan
1.
Aba-aba : HENTI = GERAK.
2.
Diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh di tanah lalu ditambahkan
satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/ kiri menurut irama langkah biasa/ dengan
tempo yang sama langkah biasa.
3.
Kemudian mengambil sikap sempurna.
e.
GANTI LANGKAH
1.
Aba-aba : GANTI LANGKAH = JALAN.
2.
Gerakan dapat dilakukan pada langkah tegap/ biasa.
3.
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah
lalu ditambahkan satu langkah.
4.
Sesudah itu ujung kaki kanan/ kiri yang sedang dibelakang dirapatkan
kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan
tanpa dirapatkan kebadan.
5.
Selanjutnya sesuaikan dengan langkah baru yang disamakan.
6.
Bila satu orang yang
melakukan kesalahan.
Maksudnya
mengganti langkah bila ada salah satu anggota pasukan yang melakukan kesalahan,
dengan cara (bagi yang melakukan
kesalahan itu) melakukan dua kali
gerakan yang terakhir untuk menyamakan langkah kaki.
7.
Bila ayunan tangan yang salah maka caranya diam dulu sebentar tanpa
dirapatkan kebadan., kemudian lihat/ lirik dan betulkan.
3.
HORMAT KANAN
· Aba-aba : HORMAT KANAN = GERAK.
· Pasukan dalam keadaan langkah tegap dan berbanjar.
· Aba-aba GERAK-nya jatuh pada kaki kanan.
Saat langkah kaki kiri
setelah GERAK tadi, langsung tangan kanan diangkat melakukan hormat.
Pada langkah berikutnya
(kaki kanan jatuh ditanah) kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan
kepada yang diberi hormat 450, hingga aba-aba “TEGAK GERAK” bagi
banjar paling kanan hormat lurus kedepan.
· Aba-aba TEGAK = GERAK, jatuh pada waktu kaki kanan menapak ke
tanah.
Saat langkah kiri setelah
GERAK tadi, kepala dan pandangan mata tadi yang menengok ke kanan (banjar kedua
dan ketiga) langsung ditengokkan kembali hingga pandangan mata dan kepala lurus
ke depan.
Langkah berikutnya (kaki kanan
jatuh ke kanan) tangan langsung dilenggang ke belakang, tangan kiri dilenggang
ke depan (langsung langkah tegap).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar