Selasa, 13 Januari 2015

PBB 4

PBB IV

1.     LANGKAH KE DEPAN, KANAN, KIRI, BELAKANG
·         Maksimal 4 langkah.
·         Langkah sesuai yang dimainta oleh komando/pemberi aba-aba.
·         Tangan diam tidak dilenggang/ tidak digerakan.
a.      LANGKAH KE DEPAN
1.  Aba-aba :….. LANGKAH KE DEPAN = JALAN.
2.  Bergeser ke depan seperti langkah tegap, dihentakan.
3.  Kaki pertama melangkah adalah kaki kiri.
4.  Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.
b.     LANGKAH KE KANAN/ KIRI
1.  Aba-aba :….. LANGKAH KE KANAN/ KIRI = JALAN.
2.  Bergeser ke kanan/ kiri selebar bahu.
3.  Kaki dibuka = ditutup = dibuka= ditutup dan seterusnya.
4.  Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.
c.      LANGKAH KE BELAKANG
1.  Aba-aba :….. LANGKAH KE DEPAN = JALAN.
2.  Bergeser ke belakang kaki tidak dicangkul, wajar saja.
3.  Kaki pertama melangkah adalah kaki kiri.
4.  Penutupan kaki wajar (biasa), dalam variasi bisa cepat.

2.     LANGKAH TEGAP, BIASA, MERDEKA, GANTI
a.      LANGKAH TEGAP
·      Dari sikap sempurna,
Aba-aba : LANGKAH TEGAP MAJU = JALAN
Berjalan dengan menghentakan kaki kiri, telapak kaki lurus dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Saat kaki sampai ditanah, ayunan tangan sejajar bahu/ rata-rata air.
Tangan digenggam, diayun ke depan sebatas bahu atau   ±  900 dan kebelakang 300, diberi tenaga, ibi jari menghadap keatas, punggung tangan menghadap ke samping luar.
·      Dari langkah biasa,
1.  Aba-aba : LANGKAH TEGAP = JALAN.
2.  Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah.
3.  Kemudian ditambah satu langkah.
4.  Langkah selanjutnya mulai berjalan tegap .
5.  Aba-aba kembali ke langkah biasa : LANGKAH BIASA = JALAN, diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh  ke tanah, ditambah satu, kemudian berjalan dengan langkah biasa, langkah pertama dihentakkan.
     Catatan : Langkah tegap ini dipergunakan untuk pasukan pada waktu hendak menyatakan rasa hormat terhadap seseorang atau suatu tempat yang wajib dihormati.

b.     LANGKAH BIASA
·      Dari diam ke jalan
1.  Aba-aba : MAJU = JALAN
2.  Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan kedepan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ±   20 cm, dihentakkan, lenggangan lengan kanan 900 dan lengan kiri 300.
3.  Selanjutnya berjalan biasa tanpa suara, tangan masih digenggam diberi tenaga. Lenggangan lengan ke depan 450, ke belakang 300, punggung ibu jari menghadap keatas, punggung lengan ke luar.
4.  Melenggangkan tangan jangan kaku.
·      Dari jalan ke jalan
1.  Aba-aba : LANGKAH BIASA = JALAN.
2.  Cara melangkah kaki pertama tumit diletakkan ditanah selanjutnya seluruh kaki.
3.  Maksudnya pergantian dari langkah tegap/ langkah merdeka ke tangan biasa, aturan lainnya sama.

c.      LANGKAH MERDEKA 
1.  Aba-aba : LANGKAH MERDEKA = JALAN.
2.  Berjalan seperti biasa, tidak diwajibkan langkahnya sama, (tetapi ingat akan keindahannya), asalkan masih tetap dalam barisan.
3.  Pasukan boleh berbicara/ ngobrol.

d.     LANGKAH PERLAHAN 
·      Dari sikap sempurna
1.  Aba-aba : LANGKAH PERLAHAN MAJU = JALAN.
2.  Kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak ke tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan, dan ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan di depan kaki kiri.
3.  Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
·      Dari berjalan
1.  Aba-aba : LANGKAH PERLAHAN = JALAN
     Diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah kemudian ditambah satu langkah, gerkan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
2.  Tapak kaki tidak dihentakan ke tanah (agar lebih khidmat).
·      Berhenti dari langlah perlahan
1.  Aba-aba : HENTI = GERAK.
2.  Diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh di tanah lalu ditambahkan satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/ kiri menurut irama langkah biasa/ dengan tempo yang sama langkah biasa.
3.  Kemudian mengambil sikap sempurna.

e.      GANTI LANGKAH
1.  Aba-aba : GANTI LANGKAH = JALAN.
2.  Gerakan dapat dilakukan pada langkah tegap/ biasa.
3.  Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/ kiri jatuh ditanah lalu ditambahkan satu langkah.
4.  Sesudah itu ujung kaki kanan/ kiri yang sedang dibelakang dirapatkan kepada tumit kaki sebelahnya. Bersamaan dengan itu lenggang tangan dihentikan tanpa dirapatkan kebadan.
5.  Selanjutnya sesuaikan dengan langkah baru yang disamakan.
6.  Bila satu orang yang  melakukan  kesalahan.
     Maksudnya mengganti langkah bila ada salah satu anggota pasukan yang melakukan kesalahan, dengan cara  (bagi yang melakukan kesalahan itu) melakukan  dua kali gerakan yang terakhir untuk menyamakan langkah kaki.
7.  Bila ayunan tangan yang salah maka caranya diam dulu sebentar tanpa dirapatkan kebadan., kemudian lihat/ lirik dan betulkan.
3.     HORMAT KANAN 
·      Aba-aba : HORMAT KANAN = GERAK.
·      Pasukan dalam keadaan langkah tegap dan berbanjar.
·      Aba-aba GERAK-nya jatuh pada kaki kanan.
       Saat langkah kaki kiri setelah GERAK tadi, langsung tangan kanan diangkat melakukan hormat.
       Pada langkah berikutnya (kaki kanan jatuh ditanah) kepala dipalingkan dan pandangan mata diarahkan kepada yang diberi hormat 450, hingga aba-aba “TEGAK GERAK” bagi banjar paling kanan hormat lurus kedepan.
·      Aba-aba TEGAK = GERAK, jatuh pada waktu kaki kanan menapak ke tanah.
       Saat langkah kiri setelah GERAK tadi, kepala dan pandangan mata tadi yang menengok ke kanan (banjar kedua dan ketiga) langsung ditengokkan kembali hingga pandangan mata dan kepala lurus ke depan.

       Langkah berikutnya (kaki kanan jatuh ke kanan) tangan langsung dilenggang ke belakang, tangan kiri dilenggang ke depan (langsung langkah tegap).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar