Kamis, 19 Februari 2015

Tata Upacara Bendera 1

TATA UPACARA BENDERA
ARTI
Tata    = Mengatur, menata, menyusun.
Upa     = Rangkaian
Cara   = Tindakan, Gerakan
Tata Upacara Bendera adalah
1.    Merangkaikan suatu tindakan atau pergerakan dengan susunan secara baik dan benar.
2.    Tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata denga tertib dan disiplin.

SEJARAH
Sejarah jaman nenek moyang, bangsa Indonesia sudah melaksanakan upacara.
Contoh :   ¨ Upacara selamatan kelahiran
            ¨ Upacara selamatan pemberian nama
            ¨ Upacara selamatan panen.

DASAR HUKUM
1.    Pancasila
2.    UUD 1945
3.    UU No. 2 tahun 1989
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.    Inpres No. 14 tahun 1981 (1 Desember 1981)
Tentang Urutan Upacara Bendera

TUJUAN
a.    Menambah kedisiplinan.
b.    Ketertiban dan Kehidmatan.
c.    Mencerminkan rasa kebersamaan dan tanggung jawab.
d.    Mencerminkan rasa solidaritaisme cinta tanah air.
e.    Kesegeran jasmani dan rohani
f.     Keterampilan gerak dan keterampilan memimpin serta siap untuk dipimpin.
g.    Memupuk rasa tanggung jawab perorangan dan kelompok.

PEJABAT UPACARA
a.    Pembina Upacara
b.    Pemimpin Upacara
c.    Pengatur Upacara
d.    Pembawa Upacara
PETUGAS UPACARA
a.    Pembawa Naskah Pancasila
b.    Regu pengibar/ penurun bendera
c.    Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945
d.    Pembaca doa
e.    Pemimpin lagu/ Dirigen
f.     Kelompok pembawa lagu
g.    Pemimpin kelompok kelas/ regu
h.    Cadangan tiap perangkat

KELENGKAPAN UPACARA
1.    Bendera Merah Putih
·  Ukuran perbandingan 2 : 3
·  Ukuran terbesar adalah 2 meter x 3 meter
·  Ukuran terkecil adalah 1 meter x 1,5 meter
·  Ukuran yang ideal untuk sekolah tingkat SMA       m x     m
2.    Tiang Bendera
·  Serendah-rendahnya 5 meter
·  Setinggi-tingginya 17 meter
·  Perbandingan bendera dengan tiang 1 : 7
·  Ukuran yang ideal untuk sekolah tingkat  SMA  7-8 meter
3.    Tali Bendera
·  Diusahakan tali yang dipergunakan adalah tali layar (tali kalimetal) dan bukan tali plastik
·  Tali harus berwarna putih
4.    Naskah-naskah
·  Intinya naskah harus terlihat selalu bersih
    ¨ Naskah Pancasila                                      ¨ Naskah doa
     ¨ Naskah Pembukaan UUD 1945              ¨ Naskah acara

SUSUNAN BARISAN UPACARA
1.    Bentuk Barisan Satu Garis
Suatu bentuk barisan disusun dalam satu garis dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
·   Shaf Bershaf
·   Banjar Bershaf
2.    Bentuk Barisan “U”/ Angkara
Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “U” atau Angkara dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
·   Shaf Bershaf
·   Banjar Bershaf
3. Bentuk Barisan “L”
Suatu barisan yang disusun dalam bentuk huruf “L” dan menghadap ke pusat upacara, dengan formasi :
·   Shaf Bershaf
·   Banjar Bershaf
Catatan :
Susunan Barisan Upacara diatas adalah suatu bentuk yang ideal, tetapi hal tesebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan upacara yang tersedia.

UPACARA DALAM RUANGAN
Upacara yang dilakukan dalam ruangan tidak melaksanakan Upacara Bendera, karena Sang Merah Putih sudah hadir sebagai bendera ruangan.
Bendera ruangan adalah
·           Bendera yang dipasang pada tongkat bendera, terpancang pada standart bendera dan terletak disebelah kanan depan ruangan  
·           Bendera yang dilekatkan terbentang horizontal di tengah-tengah dinding depan ruangan.
Bila ada bendera kedua, kita tidak perlu melakukan penghormatan, cukup dengan aba-aba “ Sang Merah Putih maju ke tempat yang telah ditentukan”.

SUSUNAN ACARA UPACARA

PERSIAPAN
·   Mempersiapkan perlengkapan upacara.
·   Mempersiapkan alat-alat perlengkapan upacara.
·   Anggota kelas menempati tempat masing-masing.

A.   PENDAHULUAN
1.    Pemimpin kelas menyiapkan pasukannya.
2.    Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara.
3.    Penghormatan kepada Pemimpin Upacara.
4.    Laporan Pemimpin kelas kepada Pemimpin Upacara.
Kemudian Pemimpin Upacara mengambil alih pimpinan, peserta upacara diistirahatkan (bersamaan dengan itu tura menjemput Pembina).

B.   ACARA POKOK
5.    Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
Didampingi oleh tura, saat Tura kembali ke tempat semula, pembina/ pembawa naskah Pancasila menempati tempat ±  2  langkah disebelah kiri belakang Pembina Upacara.
6.    Penghormatan umum
7.    Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara.
8.    Pengibaran Sang Merah Putih
9.    Mengheningkan Cipta.
10. Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945
11. Pembacaan Teks Pancasila
12. Amanat Pembina Upacara
13. Menyanyikan Lagu Nasional
14. Pembacaan Doa
15. Laporan Pemimpin Upacara
16. Penghormatan Umum
17. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara.

C.   ACARA PENUTUP
18. Penghormatan kepada Pemimpin Upacara.
19. Pemimpin Upacara kembali ke tempat semula.

D.   ACARA TAMBAHAN
20. Pengumuman- pengumuman ; Acara Sertijab, penyerahan piala, dsb.

21. Peserta Upacara dapat dibubarkan
Dilakukan oleh Pemimpin kelas, pemimpin kelas adalah petugas upacara yang mengawali dan mengakhiri jalannya upacara.

Keterangan :
Pembacaan Teks Pancasila dan Teks Pembukaan UUD 1945 dapat dibalikkan posisinya pada Upacara Kesaktian Pancasila.

SUSUNAN ACARA UPACARA

PENURUNAN BENDERA
Pada dasarnya hampir sama dengan Upacara Pengibaran Bendera, hanya ada beberapa perbedaan yaitu:
·   Setelah laporan pemimpin upacara, tidak dilanjutkan penurunan bendera, tetapi langsung ke langkah selanjutnya yaitu pembacaan teks pembukaan UUD 1945.
·   Penurunan Bendera dilaksanakan setelah Pembacaan doa, kemudian dilanjutkan pada laporan Pemimpin Upacara.

BACA BUKU ACUAN POKOK III
·   Juklak TUB 1995
·   Juklak TUB dan Pelatihan Paskibraka 1993
·   Bendera dan TUB Kak Idik Sulaeman
·          TUB dan Tata krama terhadap Sang Merah Putih Idik Sulaeman dan Dharminto S

Disiplin

DISIPLIN

PENDAHULUAN
      Disiplin adalah hal yang mutlak dalam kegiatannya sebagai siswa (anggota PASKIBRA) atau dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa disiplin yang kuat akan merusak sendi kehidupan sebagai siswa (di Paskibra) yang akan membahayakan citra dirinya, sekolah, dan organisasi Paskibra.
DISIPLIN itu mutlak untuk :
1.    Menempati semua aturan siswa (Paskibra) dan semua tugas yang harus dijalankan, juga hal yang kecil dengan tertib dan sempurna.
2.    Menegakkan kehidupan siswa (Paskibra) yang teratur dalam hal yang kecil.

PENGERTIAN
1.    Sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.
2.    Kepatuahan terhadap suatu peraturan.
3.    Mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakekatnya tiada lain dari keikhlasan menyisihkan plihan hati sendiri.
4.    Mengatur kewajiban dan larangan bagi siswa (anggota Paskibra) yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dikenakan sangsi.
5.    Tanggung jawab dan sikap seseorang dalam menyadari apa yang harus dia lakukan.

TUJUAN
1.    Memberikan landasan dan pedoman dalam sikap dan perilaku hidup.
2.    Menjadikan tata kehidupan organisasi yang tertib dan teratur.
3.    Membentuk anggota Paskibra yang mempunyai tiga kualitas pokok.
4.    Mengembangkan ciri khas Paskibra
5.    Bisa  membagi waktu
6.    Teratur dalam hidup
7.    Mempunyai mental dan jiwa yang tangguh
8.    Mempunyai fisik yang kuat
9.    Mendapat kepercayaan dari orang lain
10. Keyakinan diri sendiri
11. Yang didasarkan pada tujuan negara dan masyarakat yang terangkum dalam kata DEMOKRASI PANCASILA, yaitu pengakuan dan penghargaan terhadap kehormatan dan hak setiap individu.

Disiplin bukan merupakan hukuman, ikatan yang mengekang atau paksaan yang harus dituruti. Disiplin harus diartikan sebagai sesuatu yang positif yang timbul dan tumbuh dari penentuan pada diri pribadi secara sadar. 
Dalam mengikuti gerak disiplin ini kita harus juga melihat situasi, kondisi, toleransi, pendapat dan jangkauan serta lingkungan yang sedang kita hadapi. Jadi sebagai siswa (anggota Paskibra) yang berdisiplin harus juga tahu dimana dia menerapkan disiplin.
Segala yang disebuta disiplin pada dasarnya sikap seorang pemimpin atau seseorang yang mempunyai jiwa pemimpin, yaitu bagaimana ia mengikuti atau mengerjakan sesuatu dengan disiplin.

FAKTOR PENDORONG    
Ada dua faktor pendorong dari kedisiplinan, yaitu :
1.    Dorongan dari dalam
Pengalaman, kesadaran dan kemauan untuk berdisplin.
2.    Dorongan dri luar
Perintah, larangan, pengawas, pujian, ancaman, dan ganjaran serta laian-lain untuk berdisiplin.

KEPRIBADIAN SEBAGAI  WADAH DISIPLIN
Kepribadian adalah pola tingkah laku yang tetap diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.
       Kepribadian yang mantap harus membentuk pola kedisiplinan yang akan memberikan  pengaruh yang besar terhadap manusia yang disesuaikan dengan kebudayaan atau kultur Indonesia.

BERBAGAI KONSEP DAN PRINSIP DISIPLIN
a.    Suatu disiplin yang efektif harus didasarkan pada pengarahan diri secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan inisiatif dan tanggung jawab yang besar untuk menjalankan disiplin.
b.    Disiplin yang efektif didasarkan pada kebebasan, keadaan dan persamaan kesempatan. Oleh karena itu, suatu disiplin akan dapat dihayati dan tertanam dalam diri bila mereka diberi kesempatan untuk mengalami kesalahan.
c.    Disiplin yang efektif akan membantu pemuda untuk mengenal diri lebih baik sebagai individu yang unik dan mandiri. Kesamaan akan menjadikan sesuatu menjadi lebih mudah tetapi sangat bertentangan dengan Demokrasi Pancasila.
d.    Disiplin yang efektif akan membangun konsep diri sebagai pemuda yakni sebagai individu yang bermartabat dan perlu dihormati. Sehingga seorang pemimpin yang ingin menanamkan disiplin pada seseorang harus memulainya dengan kesan yang konstruktif atas hasil dan perilaku yang diperlihatkan.
e.    Disiplin yang efektif akan meningkatkan kesiapan individu untuk pengarahan diri.
f.     Disiplin yang efektif ditujukan pada pemuda yang berkemampuan untuk melaksanakan sesuatu tanpa paksaan.
g.    Disiplinyang efektif pada dasarnya menetap agar orang tidak perlu melakukan penyesuaian terhadap perubahan disiplin.
h.    Disiplin yang efektif jarang menggunakan hukuman sebagai cara untuk menakut-nakuti.
i.      Disiplin yang efektif tidak menggunakan kutukan sebagai tuduahn atau penyesalan.

DISIPLIN PRIBADI, SOSIAL DAN NASIONAL
       Disiplin mengarahkan seseorang pada keterikatan pada pribadi, masyarakat, dan negara yang terdapat dalam Demokrasi Pancasila yaitu keserasian antara kepentingan pribadi dengan kepentingan diluar kita, kepentingan masyarakat dan negara.
      Disiplin berpangkal pada tingkat kemampuan dan keamuan mengendalikan diri dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan perundangan yang berlaku di masyarakat dan negaranya.
      Displin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang ditumbuhkan melalui peningkatan kemampuan dan kemauan mengendalikan diri melalui pelaksanaan yang menjadi tujuan dan kewajiban pribadi pada diri sendiri.
      Disiplin sosial merupakan perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam
1.    Individu
2.    Karakteristik : sikap, tingkah laku dan kepribadian.
Disiplin Nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk memenuhi semua ketentuan yang telah ditentukan negara.
Selain disiplin tersebut diatas adapula displin lainnya yaitu :
·           Disiplin Ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan.
·           Disiplin tugas, mematuhi  semua ketentuan  yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah.
Tujuan yang hendak dicapai dengan mematuhi disiplin pribadi, sosial dan nasional adalah untuk mencapai sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.
Program yang telah ditentukan dengan mematuhi disiplin tugas dan disiplin nasional maka tujuan yang hendak dicapai itu akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Instruksi    =  Perintah dari atasan yang tidak boleh ditunda dan  harus segera dilaksanakan.
Pribadi      =     Perintah yang datang dari hati nurani dengan suatu kerelaan untuk melakukan disiplin.

PELAKSANAAN
      Hanya ada satu cara untuk menjadikan seseorang berdisiplin yaitu dengan menjadikan “KEBIASAAN”, kebiasaan itu terbentuk oleh latihan. Jadi percuma bila kita mau disiplin tanpa pernah latihan.
     Dengan kata lain kita bisa berdisplin karena kita telah biasa, dan kebiasaan ini dibentuk dari latihan.
Contoh disiplin :
·           Menepati waktu yang telah ditetapkan
·           Meminta maaf bila datang terlambat
·           Mengerjakan tugas yang diberikan
·           Menyadari kesalahan dalam tugas
·           Semangat mengikuti latihan
·           Berani mengemukakan pendapat
·           Tunggu perintah
·           Bayar iuran tepat waktu

Ingat !!!      TUGASMU TEGAKAN DISPLIN
DISIPLIN ADALAH NAFASKU
DISIPLIN ITU KEBIASAAN ATAU PAKSA

Teori dan Aplikasi Sikap Paskibra

TEORI DAN APLIKASI SIKAP PASKIBRA

PENGERTIAN
Sikap adalah tingkah laku, perbuatan, keadaan seseorang dalam suatu keadaan atau kondisi tertentu/ suasana.Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku.

SIKAP = KEJIWAAN PASKIBRA

Kebanyakan sikap sering diartikan sebagai adat istiadat, tata krama tetapi sering juga bertentangan dengan adat istiadat dan tata krama tersebut.Sikap di PASKIBRA lebih mengutamakan atau menonjolkan sikap fleksibel atau fleksibelitas atau segi estetika lain, jadi estetika dan keindahanlah yang menjadi memegang peranan penting.

TUJUAN
1.    sebagai tuntutan hidup sehari-hari dan kehidupan di PASKIBRA.
2.    Tuntutan etika kita sebagai orang timur.
3.    Kemampuan tampil dengan penuh kepribadian.
4.    Meningkatkan kerja sama.
5.    Memupuk rasa tanggung jawab dan daya cipta yang dinamis.
6.    Membina watak dan karakter.
7.    Menunjukan sikap lahir dari kepemimpinan.
8.    Melatih untuk bertindak tegas.
9.    Memperlihatkan watak dan karakter lain tapi sebenarnya biasa-biasa saja.
10. Memiliki daya tahan fisik.
11. Memiliki modal dasar kepribadian.

WUJUD SIKAP
1.    Sikap lahir berupa penampilan dan sikap tubuh
Rambut rapi bersih, pakaian rapi bersih, sepatu bersih, perhiasan sederhana, bermake-up tipis (tidak menor), tidak merokok, murah senyum, menghargai suasana, badan tegap, tangkas, teliti, dan sigap.
2.    Sikap bathin berupa sikap rohaniah
Ketenangan, keyakinan, keberanian, kesopanan, kesantunan, keterbukaan, kebaikan, ketaatan, ke-KAMI-an dan Ke-KITA-an.

TIGA SIKAP POKOK PASKIBRA 
Yang menjadi tiga sikap pokok paskibra adalah :
1.    Jiwa Patriotisme (Ing Ngarso Sing Tulodo)
Didepan sebagai teladan
u Berbudi pekerti luhur
u Membela negara bila terancam
u Memberikan peringatan penghormatan kepada bendera
u Mempertahankan argumentasi kenegaraan
2.    Jiwa Nasionalisme ( Ing Madya Mangun Karso)
Ditengah sebagai pemberi semangat- pembangun
u Menghargai kebudayaan Nasional, Kebudayaan daerah, kesenian tradisional.
u Menyeleksi kebudayaan asing, tidak asal ikut-ikutan saja.
u Menghormati peraturan pemerintah.
u Mengetahui renana-rencana pemerintah.
u Mendukung program pemerintah.
u Melihat sesuatu dari segi baiknya, jangan memandang dari segi negatifnya (jangan negative thinking = berprasangka buruk)
3.    Jiwa Melithanisme (Tut Wuri Handayani)
Dibelakang sebagai pendorong-pelaksana
u Membuat karya-karya sebatas kemapuan kita
u Kesamaan yang ditonjolkan
u Kekompakan yang diperlijhatkan
u Keindahan yang ditampilkan secara bersama-sama
u Dedikasi yang tinggi (pengorbanan) terhadap organisasi
u Loyalitas (kesetiaan) terhadap organisasi
Ketiga sikap diatas sangat berhubungan langsung dengan tujuan pokok PASKIBra yang menonjolkan kepemimpinan.

TIGA SIKAP POKOK DALAM PASKIBRA
Yang menjadi tiga sikap top dalam paskibra adalah :
·   Sikap duduk
·   Sikap berdiri
·   Sikap berjalan
Ketiga sikap ini merupakan pencerminan sikap siswa yang diterapkan dalam organisasi PASKIBRA.

INGAT !!!
1.    SIKAPMU HARUS DIWUJUDKAN DALAM KEGIATAN NYATA
2.    SIKAPMU TUNJUKAN PADA LINGKUNGANMU BUKAN HANYA PADA PELATIH
3.    FLEKSIBEL BUKAN SENJATA UNTUK TIDAK BERSIKAP PASKIBRA
4.    BEDAKAN OLEHMU FLEKSIBEL DENGAN ADAPTASI
5.    SIKAPMU ADALAH PASKIBRA BUKAN SISWA BIASA
6.    BERSIKAP HIDUP YANG WAJAR, TIDAK BERLEBIHAN
7.    SIKAPMU DI PASKIBRA MERUPAKAN SIKAP UMUM BUKAN REKAAN ORGANISASI

ATURAN- ATURAN DI PASKIBRA
      Pada dasarnya aturan-aturan  sikap di paskibra adalah aturan yang berlaku bagi siswa, sebab Paskibra adalah bagian siswa. Sehingga apa yang menjadi aturan bagi siswa adalah aturan bagi Paskibra. Selain aturan yang berlaku bagi siswa tersebut, adapula aturan yang berlaku bagi Paskibra. Aturan-aturan itu antara lain :
Aturan Apel
1.     Dibariskan, prisipnya kesejajaran menurut tingkatannya (Pelatih,Rimata, Rakanta dan Bimanda).
2.     Pasukan dalam kedaan istirahat ditempat. Pimpas berada didepan pasukan , menghadap ke pengambil apel, jaraknya antara 2 langkah sampai dengan 4 langkah.
3.     Pengambil apel berada disebelah kanan depan pasukan
4.     Pengambil apel menempati tempat yang telah ditentukan sesuaikan dengan kondisi lapangan, berlari atau berjalan, ketika pengambil apel menuju tempat yang telah ditentukan, Pimpinan pasukan menyiapkan pasukannya.
5.     Pengambil apel langsung mengambil posisi sikap sempurna menghadap ke pasukan.
6.     Aba-aba dari pengambil apel bahwa apel akan segera dimulai:
7.     Apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang) mulai, pimpinan pasukan laporan !
8.     Setelah ada aba-aba tersebut, Pimpas yang paling kanan memberikan penghomatan kepada Pengambil Apel.
9.     Setelah aba-aba Tegak… Gerak, langsung masing-masing Pimpas memberikan laporan.
10.  Sesuaikan dengan kondisi, lapangan, berlari atau berjalan.
·         Buat satu shaf
·         Pelapor paling kanan beri aba-aba : LURUSKAN !
·         Jarak antara pelapor dapat setengah atau satu lengan, sesuaikan dengan jumlah pelapor, setelah lurus katakan lurus !
·         Pimpas melaporkan keadaan pasukannya, berurut dari yang paling kanan :
·         Pelapor pertama memberikan lapran dengan diawali kata “lapor”, pelapor selanjutnya tidak perlu.
·         Lapor, …. (Pelatih/ Rimata/ Rakanta/ Bimanda) jumlah … orang lengkap, siap apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang).
·         Pelapor terakhir setelah memberikan laporannya,  memberikan aba-aba,” laporan selesai”.
·         Jawaban Pengambil Apel :
·         “ Laporan diterima, masing-masing pemimpin pasukan dapat kembali ke kanan pasukan.”
·         Pelapor paling kanan memberikan aba-aba: “ Balik Kanan, Gerak”, Pimpas menuju ke kanan pasukan.
11.  Pimpinan diambil alih oleh pengambil Apel
12.  Bila ada pesan, amanat, pengumuman, wejangan ,atau nasehat yang perlu di sampaikan, maka pasukan diistirahatkan.
13.  Berdoa dipimpin oleh Pengambil Apel , pasukan disiapkan.
14.  Apel ….(pagi/ siang/ sore/ pulang) selesai, pengambil apel memberikan aba-aba :
15.  “ Apel…. (pagi/ siang/ sore/ pulang) selesai, Pemimpin Pasukan dapat mengambil alih pimpinan sesuai rencana”.
16.  Pimpas yang paling kanan memberikan aba-aba penghormatan kepada Pengambil Apel.
17.  Pengambil apel kembali ke tempat semula, Pimpas maju kedepan dan melanjutkan sesuai dengan rencana.

Aturan Memimpin Rapat
·           Pembukaan
·           Berdoa
·           Ucapkan terima kasih
·           Pembahasan materi
·           Materi jangan terlalu bertele-tele, yang tidak perlu tidak usah  dibicarakan
·           Berikan kesempatan bertanya/ menanggapi
·           Tutup dengan doa

Aturan Pribadi Lainnya
Aturan-aturan pribadi yang berlaku di PASKIBRA adalah aturan yang berlaku bagi siswa, sebab aturan sikap di Paskibra merupakan aturan sikap umum bukan aturan sikap hasil rekaan organisasi.
     Adapu aturan sikap PASKIBRA yang merupakan aturan sikap umum dapat kita lihat kembali di bagian atas, yaitu Tata krama Siswa dan Sopan Santun, antara lain :
1.    Aturan makan dan minum
2.    Aturan berkenalan
3.    Aturan bertamu/ menerima tamu
4.    Aturan berpakaian
5.    Aturan menelephone/ menerima telephone
Dan beberapa aturan/ cara lainnya yang tidak tercantum di bagian ini, dapat kita lihat diatas.
Adapun aturan-aturan tambahan lainnya :
1.    Cara Membagi Waktu
·         Dahulukan yang penting dan rasional
·         Tidak membuang-buang waktu
·         Banyak membaca dan bertanya
·         Tidak menunda-nunda pekerjaan
·         Kalau perlu pakailah schedule kegiatan sehari-hari
2.    Cara Belajar
·         Cara belajar yang baik dapat disesuaikan menurut selera
·         Perhatikan guru yang sedang memberikan materi pelajaran, tidak bengong, tidak ribut dan tidak kabur.
·         Mengulang pelajaran yang tadi diberikan disekolah
·         Tidak memakai sistem SKS (sistem kebut semalam)
·         Percaya diri
·         Jangan terlalu jenuh (jangan melupakan hiburan)
3.    Cara Menghadapi masalah pribadi
·    Berfikir tenang dan instropeksi diri
·    Percaya diri dan selalu teliti
·    Jangan menyalahkan orang lain dan keadaan
·    Segera memperbaiki kesalahan yang diperbuat
·    Tidak menggangu kegiatan lain
·    Jangan lupa berdoa
4.    Cara Ikut ke belakang
Biasa sajalah, ….! Kecuali dalam peraturan baris berbaris
5.    Aturan/ Cara menyibak kerumunan
·         Pria harus terlebih dahulu menyibak kerumunan
·         Meminta izin untuk mengganggu sebentar
·         Apabila kita sedang berkerumun, minggirlah sebentar
·         Mohon maaf kepada orang-orang disitu dan jangan menghalangi jalan.
6.    Aturan Berpacaran/ Berkencan
Syaratnya : Pengertian
a.    Wajib kenalkan pacar pada PELATIH (tugas satu)
b.    Dilarang keras PACARAN
·       Sesama CAPAS,
·       CAPAS kepada SENIOR,
·       Apalagi CAPAS berpaaran dengan PELATIH/PPI
c.    Jangan sekali-kali mengaku bahwa pacaran itu adalah miliki  kita pribadi.
d.    Pikirkan dulu tujuan dan relevansinya dengan kita.
e.    Jangan menganggu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama, kalau bisa membantu.
f.     Jangan terlalu sering bertemu, berpasangan, berdansa, nonton, piknik, sport.
g.    Berpacaran dengan positif
·           Mendorong semangat belajar
·           Aktivitas kemasyarakatan
·           Mengembangkan kepribadian
·           Mengerti kehidupan, ….dll…
h.    Berpacaran dengan negatif
·           Terlalu mengahmburkan uang
·           Menjurus ke hubungan seks yang tidak terkontrol  (sebaiknya tidak saja).
·           Cara berkencan/ berpacaran yang saling menghormati dan mengerti akan membawa ke pintu pertunangan yang bahagia.
i.      Jangan berkenan/ berpacaran karena :
·             Banyak teman yang berpacaran
·             Terpengaruh film, misal : Romeo dan juliet dan lagu
·             Iseng,… dll…
j.      Sebenarnya remaja sedang mencari identitas diri, karena itu dalam hal ini remaja sangat memerlukan bimbingan.Mereka masih bertanya siapa saya, mau kemana saya, bagaimana saya, dll. Maka itu kerjakan apa yang kita mau, sanggup dan diperbolehkan sesuai aturan (wajar).
k.    Berpacaran dengan sopan,Ingat !!! PASKIBRA dipundakmu
7.    Aturan Mengkritik
Syarat : adanya PERUBAHAN kearah yang positif
·         Mengkritik  bukan  menimbulkan permusuhan  atau prasangka buruk atau menjatuhkan.
·         Mengkritik harus di dasarkan pada fakta  yang sesungguhnya bukan karena gosip atau “katanya”.
·         Mengkritik  harus mengingat  kepada ETIKA yang ada, bukan seenaknya sendiri.
·         Ucapkan maaf sebelum mengkritik.
·         Bila sudah mengkritik diharapkan adanya masukan, pendapat kepada orang yang telah diberi kritik.
·         Ucapkan terima kasih apabila sudah dikritik, serta jangan memberikan pembelaan yang berlebihan.

Ingat !!!
Bila dipanggil ucapkan
“APA YANG BISA SAYA BANTU”
Kaidah Paskibra bergaul “SA-TO-TE-MA”
·SA SAlam keselamatan
·TO  TOlong
·TE          TErima Kasih
·MA MAaf
SELALU TERUCAP PADA SEORANG ANGGOTA PASKIBRA